TSG8GfCiTfz0Gpz7BSYoTUrpGA==

UMKM Tahu Bacem, Yani Mempertahankan Cara Tradisional Membuat Tahu


Gagakrimangfm.id - Dua orang tampak sibuk mengolah kedelai menjadi tahu dalam sebuah bangunan beratap genting yang berada di Desa Bacem Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora. Tidak jauh dari pekerja, tampak seorang perempuan memakai baju coklat sedang mencetak tahu. Perempuan itu yakni Yani, Pemilik Pabrik Tahu Bacem.

 

Yani mengatakan setiap hari bisa memproduksi 50 kg kedelai lokal dengan jumlah 14 cetak, masing-masing berisi 110 biji. Dalam satu hari ia memproduksi tahu untuk dijual sekitar 1.540 biji. Tahu tersebut dikirim ke Pasar Banjarejo dan Mojo sejak tahun 1987 turun temurun dari bapaknya. Dengan modal Rp 565 ribu dan harga jual hanya 300 rupiah, biasanya pembeli membeli tahu Rp 10 ribu mendapat 3 bungkus dan per bungkusnya berisi 10 biji.

 

Yani menjual hanya satu jenis tahu dengan metode proses pengapian menggunakan kayu bakar, bukan penguapan. Yang menjadikan Tahu Bacem ini unik adalah hasil dari penggunaan kayu bakar saat proses pembuatan yang menjadikan tahunya lebih lembut. Kalau menggunakan penguapan, hasil tahunya lebih kenyal.

 

“Namung setunggal werno tok niku, tapi niki nek mpun gorengan werno kuning. Menawi mentah werno putih biasa ngeten niki”, ungkap Pemilik Pabrik Tahu Bacem

 

Proses pembuatan tahu diantaranya melalui proses perendaman, penggilingan, pengapian, penyaringan, pencetakan, dan menyusun tahu ke dalam blung. Untuk pemanfaatan ampas tahu untuk pembuatan tempe gembos dan makanan ternak hewan.

 

“Untuk proses produksi kami mulai dari 09.00-11.00 WIB, ya mengikuti pesanan. Kalau pesanannya banyak ya sampai sore, kalau cuma sedikit ya sampai jam 11 siang sudah jadi. Liburnya kalau tidak ada orderan,” tandas Yani

 

Yani menambahkan bahwa usaha tahu ini cukup menjanjikan, usaha ini bertahan sudah lama dan tidak ada yang menyamai metode pembuatan tahunya yang unik. Untuk para konsumen sudah hafal bahwa tahu dengan tekstur lembut dan tidak terlalu kenyal ini merupakan hasil produksi tahu dari Desa Bacem.

 

“Dulu banyak pengusaha tahu di Desa Bacem, tapi seiring berjalannya waktu mereka tidak sabar dalam prosesnya dan tidak melanjutkan usahanya. Jadi, usaha tahu ini satu-satunya yang bertahan”, ungkap Yani

Komentar0


 

Type above and press Enter to search.

Support Team

Klik salah satu perwakilan kami di bawah ini untuk mengobrol di WhatsApp
Powered by credit Walive.my.id

Ada yang bisa saya bantu?