Gagakrimangfm.id - Dalam rangka menjaga kerukunan dan mempererat tali silaturahmi antar warga, mahasiswa KKN - IKMB 068 IAIN Kudus menyelenggarakan kegiatan Moderasi Beragama dengan mengusung tema “Menjaga Kerukunan Umat” yang bertempat di Balai Desa Bogowanti, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Minggu (24/9/2023).
Kegiatan ini merupakan program kerja unggulan yang dicanangkan oleh Institut Agama Islam Negeri Kudus sebagai program yang wajib dilaksanakan oleh para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Seminar moderasi beragama ini menghadirkan narasumber, Bapak Teguh Mukidin, S. Ud., M. Hum. (aktivis moderasi Islam) sebagai pemateri. Dengan dihadiri para tamu undangan pada acara tersebut yakni tokoh-tokoh masyarakat dan warga desa dari semua lapisan masyarakat.
Adapun tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang berkehidupan sosial ditengah-tengah kemajemukan. Apalagi mendekati tahun pemilu sehingga berpotensi menimbulkan perbedaan pendapat.
Bapak Suyitno selaku Kepala Desa Bogowanti sangat mengapresiasi kegiatan yang diusung oleh mahasiswa KKN karena bertepatan dengan musyawarah desa dan tahun pemilu.
“Saya sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, karena dengan adanya seminar moderasi beragama harapannya masyarakat jadi lebih rukun antar warga meski terdapat perbedaan.” Ucap Suyitno saat memberikan sambutan.
Sementara itu, narasumber moderasi beragama, Teguh Mukidin mengatakan bahwa moderasi beragama merupakan cara hidup seseorang untuk tetap berada di tengah-tengah atau moderat, tidak condong ke kiri ataupun ke kanan.
“Hakikat seorang muslim itu kan harus berhubungan baik dengan sesama manusia dan berhubungan baik dengan Allah. Kedua hal itu tidak dapat dipisahkan, kalau kurang salah satunya ya tidak bisa dikatakan baik, karena baik itu posisinya lebih tinggi dibanding dengan benar.” Ucap Teguh Mukidin saat menyampaikan materi.
Harapannya setelah adanya kegiatan ini, masyarakat jadi lebih rukun dan tentram. Jadi, perbedaan bukanlah sesuatu untuk dibenturkan tetapi untuk diterima karena sejatinya memiliki tujuannya sama. (Nur Yasin/Mahasiswa KKN IAIN Kudus).
Komentar0